Kamis, 17 Januari 2013

SEJARAH DESA SEMBUGREJO PLUMPANG TUBAN


SEJARAH DESA SEMBUNGREJO

Dahulu desa ini bernama “banguran” karena hanya ada satu pedukuhan, konon ceritanya apabilla ada orang yang berbuat kejahatan dan melanggar aturan atau pantangan, maka akan kewaguran atau ketahuan dan tertangkap, oleh karena itu sesepuh disini menamakan dengan dukuh Banguran, pada waktu itu dipimpin oleh Bpk. Niti Semito. Pada waktu dukuh itu dipimpin, ada sekelompok orang yang masuk dukuh  Sepat Rojo dan menempati bagian selatan sungai bengawan solo dan kelompok tersebut memberi nama dukuh “Ngeblek” dan mayoritas mata pencahariannya adalah mencuri, merampok (begal), istimewanya dukuh ini terdapat bermacam macam jenis gamelan (gong) dan gamelan ini merupakan barang ajaib karena yang memiliki adalah seekor buaya bernama “kliwon” konon ceritanya ada seorang warga dukuh ngeblek yang berhasil mencuri pemukul gamelan tetapi diketahui oleh si yang empunya yaitu buaya, maka marahlah buaya tersebut sampai manimbulkan banjir bandang yang menenggelamkan dukuh mgeblek yang lama kelamaan terkikis air bengawan solo dan akhirnya dukuh tersebut hilang, tetapi penduduknya pindah ke utara tangkis dan bermaksud untuk bergabung dengan penduduk Sepat Rojo dan Banguran, Akan tetapi ditolak dan diusir, dengan alasan karena mata pencahariannya yang merugikan masyarakat, karena bingung banyak warga Ngeblek yang tinggal dibawah pohon yang letaknya dipemakaman yang merupakan batas desa yaitu desa sepat rojo dan banguran. Untuk mencarikan tempat yang aman bagi warganya maka pimpinan desa pergi kedukuh banguran menemui Bpk. Niti Semito dengan tujuan untuk bergabung danmenjadi warga banguran. Oleh Bpk. Niti Semito diterima dengan syarat sudah tidak boleh mencuri, merampok dsb dan diberi tempat disebelah utara dukuh Banguran, pendukuhan yang baru ditempati warga Ngeblek akhirnya diberi nama dukuh “Sepat Galeh” yang artinya warga desa Sepat Rojo yang ngaleh (pindah).
Seiring dengan perubahan jaman, warga meminta agar pedukuhan tersebut digabung menjadi satu desa yang kemudian diberi nama dengan desa “Sembungrejo”. Warga juga meminta supaya diadakan pemilihan Kepala Desa dan yang terpilih adalah Bpk. Niti Semito sebagai kepala desa pertama yang menjabat mulai tahun 1900 – 1944 dengan kondisi desa yang masih miskin, dan masyarakatnya banyak yang menderita, beliau meninggal pada tahun 1945 dan digantikan Bpk. Kusno yang menjabat mulai dari tahun 1945 – 1954, akan tetapi kehidupan dan kemajuan tidak banyak perubahan, dan pada tahun 1945 – 1987 desa Sembungrejo dipimpin oleh Bpk. Cokro Mujayin. Pada masa pemerintahan  Bpk. Cokro Mujayin desa Sembungrejo sedikit demi sedikit mulai bangkit, dalam arti desa ada kemajuan dan perubahan terutama dalam bidang Pertanian, Pembangunan Jalan, Tempat Ibadah,Balai Desa dan Sekolahan.
Bpk. Cokro Mujayin berhenti dari jabatannya tahun 1987 karena usianya sudah tua, sehingga pada tahun 1989 diadakan pemilihan Kepala Desa lagi dan yang terpilih adalah Bpk. Harnoko yang dimulai dari tahun 1989 – 1997. Pada saat ini Desa Sembungrejo perkembangannya menjadi sangat pesat karena beliau sebagai pengusaha HIPPA, sehingga areal pertanian yang ada di desa Sembungrejo menjadi subur, karena pertanian yang subur maka taraf hidup masyarakat meningkat/membaik. Di bidang lainnya beliau juga merehab atau memperbaharui fasilitas umum yang sudah tidak layak pakai. Atas jasanya tersebut Bpk. Harnoko terpilih kembali menjadi kepala desa pada tahun 1998 – 2007. Dengan terpilihnya tersebut maka HIPPA diserahkan ke desa untuk dikelola sendiri, sehingga hasil HIPPA dapat dipergunakan untuk membangun desa. Dengan berakhirnya masa jabatannya ditahun 2007, kepemimpinan desa sembungrejo dipimpin oleh seorang wanita yang bernama Ibu Endang Sri Wahyuni, beliau mulai mengadakan gebrakan untuk memperbaiki infra struktur yang ada di desa Sembungrejo.
Demikian sekilas riwayat Desa Sembungrejo, kami sebagai nara sumber mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan cerita ini, oleh karena itu saran dan kritik selalu kami harapkan demi kesempurnaannya cerita ini.

5 komentar:

  1. Mosok ya ngono to sejarahe wong Sepat Galeh?

    BalasHapus
  2. Wong Mbah Buyutku biyen asline wong ko Tuban, boro nang Sepat Galeh nyambut gawe mande.

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Monggo mas anonymous dilengkapi kalau tau.

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus